Jumat, 25 September 2015

Catatan Sederhana: CERPEN KITA

Catatan Sederhana: CERPEN KITA: AWAL KEBERSAMAAN Langit diliputi gumpalan awan hitam mendung tak berbekas cahaya bukan sepoi angin yang terasa menyapu alam pana se...

CERPEN KITA



AWAL KEBERSAMAAN

Langit diliputi gumpalan awan hitam mendung tak berbekas cahaya bukan sepoi angin yang terasa menyapu alam pana sekelabat angin yang datang bergemuruh seolah di kejar waktu . Menyapu apa saja yang ada di depannya menunjukan siapa yang lebih berkuasa.

******************


Langkah yang awalnya aku ambil dengan santai tanpa adanya teman , sekarang terasa jenuh dengan keadan seperti ini tanpa adanya sahabat.

******************

Pagi itu aku mulailah mencoba keluar rumah untuk yang pertama , aku pun pergi menghampiri orang orang yang sedang bermain di lapangan depan rumahku. Disana aku mulai mencari teman dan pada saat itu orang orang yang sedang bermain bisa menerimaku sebagai teman barunya pada saat itu pula aku mulai berpikir indahnya dunia luar dengan adanya teman .

*****************
Tepatlah pukul  05.00 sore aku memilih berlari dari teman temanku setelah merasakan tetes air hujan mengenai tanganku . kurang dari lima menit aku tiba di depan rumah , hujan semakin deras teman temanku sungguh bahagia adanya hujan karena kata mereka hujan hujannan adalah moment paling istimewa

****************

“ ibu bolehkah aku seperti  mereka?  
“ tanyaku pada ibuku yang berdiri di sebelahku ”                      

Ibuku merangkulku dengan penuh arti, “bukannya ibu melarangmu seperti mereka tapi ini demi krbaikan mu. “ jawab ibuku dengan senyum seolah menutupi kesedihannya.

****************

Setelah tahu alasannya, langkah kakiku berayun panjang memasuki rumah. Hanya tinggal melewati ruangan kecil menuju kamarku , hanya 20 detik aku tiba di kamar. Gelap kesan awal saat aku membuka pintu , ku tekan stop kontak tepat di dinding sebelah kiri , cahaya terang berpendar keseluruh ruangan . Aku terkulai di lantai dalam pikiranku sangatlah kacau , setelah merasakan lelahnya bermain akupun menjatuhkan tubuhku diranjang , memijit kening dengan dengan mata yang terpejam  rasa lelah menjalar keseluruh badan hingga aku tertidur pulas.

****************

Aku terbangun karena sinar pagi yang terpancar kejendela kamarku samar samar aku menatap jam dinding yang menunjukan pukul 06.30 dengan terpaksa aku harus melepas selimut yang membungkus tubuhku , sesegera mungkin aku mandi dan mengganti pakain. Tiba di ruang makan ibuku sudah menyiapkan makanan untuk aku sarapan tak ketinggalan dengan obatku .
****************

Selepas sarapan aku mulai keluar untuk pergi lari pagi di tengah perjalanan ada dua orang yang sedang beristirahat di bangku tua dekat pohon besar . langkahku tertuju kesana menghampiri mereka  , sodor tanganku memperkenalkan diri .

***************                                                                                          

Saat kita sudah kenal kitapun pulang bersama ternyata dua orang itu tetanggaku sungguh aku tak menyadarinya bahwa mereka tetanggaku.

***************

Keesokan harinya kita makin akrab bahkan tak sungkan lagi  aku semakin dekat dengan mereka dua sahabtaku yang bernama  NIA DAN DISMA mereka mengerti akan kondisiku akna yangtidak seperti mereka.

***************

Seraya berjalannya waktu tak terasa kita bersama satu tahun sudah suka duka pun kita lewati bersama bahkan saat aku dirawat dan terbaring di rmah sakitpun mereka selalu ada di sampingku , dia sangat baik selalu membantu ibuku. Mereka selalu ada untukku bahkan saat aku dinyatakan sembuh oleh dokter mereka ada di sampingku karena saudara bahkan keluarga.

**************

Tiba saatnya tahun keempat kita bersama saat hari dimana kita di pertemukan tapi takdir berkata lain kita hampir pecah bahkan berpisah karena hal kecil yang sepele dan kesalah pahaman saat itu juga kita tak bersama lagi.

**************

Tujuh hari sudah kita tidak saling menyapa bahkan bercanda , aku menunggu kehadiran mereka tak kuduga mereka ada di balik pintu depan rumahku sontak aku tersenyum bahagia

 “mereka memulai percakapan

“kita tidak bisa seperti ini kita sudah dewasa hanya gara gara satu masalah kecil kita akan berpisah? Kita bangun persahabatan ini dengan susah payah hanya gara gara satu masalah kita pecah kita maukan bersama kemabali ?

“kata yang terlontar dari mulut salah satu sahabatku

***************

Tak berfikir panjang kita mulai saling menyapa bahkan bercanda seperti dulu.hingga beranjak dewasa sampai saat ini kita bersama tapi satu hal yang berbeda kita tidak bisa berkumpul setiap saat seperti biasa kaya dulu karena kesinukan kita masing masing . tapi semuanya tak merubah keadaan dan sikap kita  tetap kaya dulu bahkan sekarang terasa lebih akan kasih sayang kita , perhatiannya,kekeluargaannya dan kekompakan kita.saat kita bersama kita selalu melakukan hal hal yang aneh bahkan yang konyol pun yang jarang dilakukan oleh orang lain .kita sangat unik sampai kita mendapat julukan triowekwek.

***************

Tepatlah satu desember esok kita bersama selama tujuh tahun yang sering orang orang sebut sebagai hari jadi atau aniversery. Bahkan kita mempunya tujuan bersahabat selamnya walaupun sudah menjadi kakek nenek hingga sampai akhir hayat selakigus karena kita

“ SAHABAT SELAMANYA ”